LAPAKIDN – Pertandingan uji coba antara Persik Kediri dan Persis Solo berakhir ricuh.
Pertandingan yang dimenangkan oleh Persis dengan skor 2-1 itu dilaksanakan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu, 27 April 2019.
Kerusuhan tersebut melibatkan dua kelompok yaitu suporter Persikmania dan pendukung Paseopati.
Keributan tersebut dimulai dari sikap kiper Persis, Sukasto Efendi yang memprotes tendangan penjuru ke gawang Persik pada saat injury time berlangsung.
Kaki kiper asal Malang tersebut tampak jelas menyentuh bola sebelum akhirnya bola itu keluar lapangan.
Protes tersebut sontak membuat penonton yang berada di tribun selatan dan barat daya langsung melemparkan botol ke dalam lapangan.
Hal itupun berhasil memancing amarah Paseopati yang berada di tribun VIP dan alhasil terjadilah saling adu lempar antara tribun selatan dengan penonton tribun barat daya.
Hal yang tidak dapat dihindarkan pun akhirnya terjadi, ratusan penonton di tribun selatan merusak seluruh pagar pembatas dan masuk ke lapangan.
Melihat kejadian itu, para pemain Persis segera mengaku kalah di kamar ganti.
“Sangat disayangkan partai persahabatan ini harus berakhir seperti itu. Padahal pertandingan tersebut sangatlah bagus. Posisi Persik yang ketinggalan 2-1 membuat para pendukung panas. Akhirnya emosi mereka terpancing dan terjadilah kerusuhan.” ucap Agus Yuwono, pelatih Persis yang juga pernah melatih Persik pada 2014 yang lalu.
Walaupun keributan dapat diredam agar tidak menyebar luas, namun Ketua Panpel, Widodo Hunter sangat menyayangkan insiden tersebut.
“Persikmania dan Paseopati memiliki sejarah hubungan yang sangat harmonis. Kami pernah dijamu oleh Paseopati dengan sangat baik saat Persik juara LI 2006 di Solo. Saya berharap insiden ini tidak merusak ikatan persahabatan yang sudah terjalin baik.” kata Widodo Hunter.